Dionline24.News – Berstatus sebagai petahana, HM Aditya Mufti Ariffin nyaris gagal mencalon di Pilkada 2024, lantaran aksi borong partai dari calon penantang Erna Lisa Halaby.

Ovie, sapaan akrab Aditya, akhirnya menemukan jalan setelah adanya putusan MK nomor 60. Putusan itu mengubah ambang batas pencalonan menjadi jauh lebih ringan.

Meskipun ringan, tapi jalannya tetap tidak mulus. Setidaknya, Aditya bersama Habib Abdullah Alkaf sudah resmi mendaftar di KPU Kota Banjarbaru.

“Perjalanan kami hingga mendaftarkan diri di KPU cukup panjang, sulit, dan rumit,” ucap Aditya, yang juga Ketua DPW PPP Kalsel itu dalam konferensi pers usai mendaftar di KPU Banjarbaru, Selasa (27/8/2024).

Bermodal dukungan PPP (13.733 suara), Partai Ummat (1.936 suara), dan Partai Buruh (389 suara), total 16.058 sudah cukup dari minimal syarat pencalonan di Banjarbaru 14.365. Belakangan Partai Hanura juga menyusul bergabung.

Sebelum adanya putusan MK tersebut, penantang petahana digadang bakal melawan kotak kosong. Pasalnya, semua partai parlemen diborong kecuali PPP yang punya modal 3 kursi, dari minimal 6 kursi syarat mencalon.

Menjegal petahana dengan jurus borong partai, tentu merupakan langkah realistis menuju jalan Banjarbaru 1 lebih mulus.

Alasannya, Aditya cukup kuat untuk dilawan. Dia berstatus petahana, unggul di berbagai lembaga survei, citranya selama memimpin Kota Banjarbaru nyaris tidak ada noda di mata publik.

Apa yang sudah Aditya capai hari ini, tentu saja melalui perjalanan panjang, bukan karbitan yang dipaksa matang. Siapa Aditya, Berikut perjalanan karirnya:

Anggota DRR RI Termuda 2 Periode

Jauh sebelum menjadi orang nomor satu di Kota Banjarbaru, Aditya sudah berkecimpung di dunia politik, mengikuti jejak ayahnya Rudy Ariffin; Bupati Kabupaten Banjar 2 periode dan Gubernur Kalsel 2 periode.

Pria kelahiran 21 Maret 1984 itu memulai karir politiknya langsung ke atas: menjadi Anggota DPR RI dua periode sejak 2009 hingga 2019. Kala itu, menjadi salah satu anggota DPR termuda, yakni 25 tahun.

Dalam dua periode itu, Aditya duduk di Komisi III. Tugasnya berhubungan dengan hukum, HAM, dan keamanan. Dia cukup tegas soal hukum. Di antaranya, ia cukup lantang menyuarakan hukuman mati bagi bandar narkoba. Baca di sini

Aditya menikah dengan Desainer Filzah Mar’i Isa az-Zubedi atau Vivi Mar’i Zubedi. Keduanya resmi menikah pada tahun 2010 di Medan Sumatera Utara. Kala itu Aditya masih menjadi anggota DPR RI.

Banyak karya atau desain fashion yang dihasilkannya dengan brand VZ. Bahkan brand VZ (ViviZubedi) pernah nampang di videotron Times Square New York, USA.

Kini mereka dikarunia tiga anak, Zahra Aditya Ariffin, Salman Aditya Ariffin dan Khadeejah Aditya Ariffin.

Memimpin Kota Banjarbaru JUARA

Selepas menjadi Anggota DPR RI dua periode, Aditya memutuskan untuk berkarir politik di Kota Banjarbaru. Akhirnya ia terpilih menjadi Wali Kota berpasangan dengan Wartono, resmi dilantik tanggal 26 Februari 2021.

Mengusung visi misi JUARA (Maju, Agamis dan Sejahtera), selama tiga tahun lebih memimpin Banjarbaru, banyak hal yang sudah dilakukan dan dirasakan oleh masyarakat Kota Banjarbaru. Salah satunya program RT Mandiri sebesar Rp 75 juta.

Di bawah kepemimpinan Aditya, membawa Kota Banjarbaru menjadi daerah yang cukup diperhitungkan dalam meraih prestasi.

Berkat kepemimpinannya dalam menjalankan roda pemerintahan banyak penghargaan baik lokal maupun nasional, seperti halnya dapat mempertahankan Piala Adipura, Kota Sehat, Wali Kota Peduli UMKM dan sederat prestasi lain.

Selain itu, melalui program-programnya Kota Banjarbaru juga dinobatkan menjadi daerah yang mengalami penurunan pesat dalam hal penanganan Stunting, juga menjadi daerah dengan pertumbuhan IPM tertinggi di Kalsel. Dan masih banyak lagi prestasi lainya.

Riwayat Pendidikan

1. TK Rahmaniah Banjarbaru (1990)
2. SD Negeri Banjarbaru Utara 2 (1996)
3. SLTP Negeri 2 Banjarbaru (1999)
4. SMA Negeri 2 Banjarbaru (2001)
5. SMA Negeri 1 Martapura (2002)
6. Sarjana Hukum (S1) Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (2007)
7. Program Magister Hukum (S2) Universitas Lambung Mangkurat (2013)
8. Program Doktoral Ilmu Hukum (S3) Universitas Brawijaya.

Riwayat Organisasi

1. Ketua Harian Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kalimantan Selatan (2006-2008)
2. Ketua Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) Kalimantan Selatan (2006-2008)
3. Ketua Kompartemen HIPMI Kalimantan Selatan (2007-2010)
4. Ketua Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Kalimantan Selatan (2008-2013)
5. Sekretaris Jenderal PP Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) (2011-)
6. Wakil Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan Kota Banjarmasin (2006-2011)
7. Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan Kota Banjarbaru (2011-2015)
8. Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan (2016-sekarang)