Dionline24.news – Stunting adalah kondisi di mana anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak seusianya, yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang cukup selama masa pertumbuhan.

Malnutrisi pada ibu hamil dan kurangnya asupan gizi selama masa anak-anak merupakan penyebab utama stunting. Kondisi ini memiliki dampak jangka panjang, seperti terganggunya perkembangan kognitif dan fisik anak.

Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin, bersama timnya berhasil membuktikan menurunkan angka stunting di kota tersebut menjadi yang terendah di Kalimantan Selatan, yaitu sebesar 12,4 persen menurut survei Kementerian Kesehatan RI.

“Keberhasilan ini diraih melalui berbagai program yang melibatkan pemenuhan kebutuhan gizi, peningkatan kebersihan dan kelayakan lingkungan tempat tinggal. Kolaborasi yang efektif antara berbagai instansi dan lembaga menjadi kunci dalam mencapai hasil tersebut,” kata Aditya.

Menurutnya, program yang dilaksanakan di Banjarbaru sepanjang tahun 2023, seperti pembagian susu, vitamin, dan telur untuk anak-anak sekolah dasar, perbaikan sanitasi, bedah rumah, serta peningkatan kualitas lingkungan, berhasil menekan angka stunting secara signifikan.

“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama yang kuat antara pemerintah dan warga Banjarbaru, yang mengandalkan gotong royong serta pemanfaatan informasi dari masyarakat melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan aplikasi digital,” ucapnya.

Wali Kota Banjarbaru menegaskan bahwa setiap informasi dari masyarakat yang terdeteksi segera ditindaklanjuti, dan berkat sinergi dari seluruh elemen masyarakat, hasil yang diharapkan pun tercapai.

“Salah satu program unggulan, Gerakan Dua Ribu Pencegahan Stunting (Rabu Penting), yang melibatkan kontribusi kecil sebesar Rp.2 ribu, juga memberikan dampak besar dalam upaya pencegahan stunting,” ungkapnya.

Di bidang kesehatan, berbagai inisiatif telah diluncurkan, termasuk program Home Care dan pemberian layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Banjarbaru yang tidak memiliki BPJS dengan hanya menunjukkan KTP.

Pemko Banjarbaru melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) juga mengalokasikan mobil ambulan di setiap puskesmas untuk sosialisasi kesehatan langsung kepada masyarakat.

Upaya ini membuktikan komitmen dan keberhasilan HM Aditya Mufti Ariffin, dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan menekan angka stunting di Banjarbaru.