Liputan24.Net – Program optimasi lahan rawa menjadi salah satu program unggulan dari Kementerian Pertanian yang dilaksanakan di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pada tahun 2024, Pemerintah Provinsi Kalsel mendapat targetkan optimasi lahan rawa seluas 41.829 hektare, yang akan dilaksanakan di delapan kabupaten.

Plh. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Imam Subarkah, menyampaikan bahwa dari total target tersebut, Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan Barito Kuala (Batola) menjadi daerah dengan area terluas untuk program ini.

“Di antara delapan kabupaten yang terlibat, Kabupaten Tala dan Batola mendapat area terluas untuk program optimasi lahan rawa,” kata Imam, Jumat (20/12/2024).

Imam juga mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan program ini, terutama terkait musim penghujan.

Saat ini, Kalsel tengah memasuki musim hujan yang menyebabkan lahan yang ada mulai terendam air. Hal ini mempengaruhi kegiatan konstruksi, terutama dalam normalisasi saluran air dan pembuatan pintu air.

“Pembuatan pintu air membutuhkan proses pembendungan sungai, dan jika airnya terlalu dalam atau tinggi, kita mengalami kesulitan,” ujarnya.

Namun, meskipun menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus berupaya dengan memanfaatkan infrastruktur yang ada, seperti saluran dan pompa air, untuk mempercepat proses penanaman.

“Dengan optimasi lahan rawa, kami berharap penanaman yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dua kali setahun, kini dapat ditingkatkan menjadi tiga kali penanaman,” tutup Imam.