Liputan24.Net – Bupati Banjar H. Saidi Mansyur menerima audiensi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banjar di Mahligai Sultan Adam lantai 1 Martapura pada Jumat (2/5/2025) pagi.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Saidi, didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah, menyambut baik kedatangan pengurus KONI. Ia menjelaskan bahwa peran KONI sangat penting dalam melakukan pembinaan atlet, memantau perkembangan, mengawasi, serta mengukur prestasi olahraga di Kabupaten Banjar.

Bupati Saidi berharap KONI dapat terus membina para atlet secara optimal sehingga mampu meningkatkan prestasi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Selatan yang akan diselenggarakan di Kabupaten Tanah Laut pada tahun ini.

Baca Juga:Pemkab Banjar Dukung Program Padi Apung OJK untuk Ketahanan Pangan Kalsel

“Semoga KONI dapat terus menjaga kekompakan organisasi dan konsisten dalam membina para atlet. Kami berharap ada persiapan dan progres yang baik bagi atlet di berbagai cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada Porprov nanti,” harapnya.

Sekretaris Umum KONI Kabupaten Banjar, Irwan Bora, menyampaikan bahwa audiensi dengan Bupati Banjar bertujuan untuk melaporkan perkembangan kegiatan KONI dalam menghadapi Porprov Kalsel yang akan digelar pada November mendatang. Laporan ini juga merupakan bentuk pertanggungjawaban atas dana hibah yang telah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Banjar.

“Progres yang kami sampaikan meliputi evaluasi, monitoring, dan pembinaan para atlet yang menggunakan dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Banjar,” ungkap Irwan Bora.

Baca Juga:Anjangsana Bupati Banjar ke Kafilah MTQ Kalsel 2025, Beri Dukungan dan Eratkan Silaturahmi

Lebih lanjut, Irwan Bora menyatakan bahwa sebagian besar atlet KONI Kabupaten Banjar sudah siap untuk berlaga di Porprov. Kesiapan ini didukung oleh partisipasi para atlet dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti Porprov. Namun, pihaknya mengakui adanya kendala terkait kepindahan atlet dari cabang olahraga tertentu ke daerah lain.

“Kendala yang kami hadapi adalah adanya atlet di beberapa cabang olahraga yang pindah ke daerah lain. Oleh karena itu, kami berharap ada regulasi yang dapat mengatur hal tersebut,” pungkasnya.