Liputan24.Net – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Pelatihan Tenaga Ahli Bangunan Gedung Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor konstruksi, berlangsung di Aula Kantor Dinas PUPR Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Selasa (8/7/2025).

Pelatihan dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalsel, M. Yasin Toyib. Sebanyak 35 peserta, terdiri dari tenaga ahli bangunan dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari lingkungan Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota se-Kalsel, mengikuti pelatihan ini.

Yasin Toyib menegaskan, pelatihan ini wujud komitmen Pemprov Kalsel dalam melaksanakan pembinaan jasa konstruksi, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

“Pembinaan jasa konstruksi adalah tanggung jawab bersama pemerintah pusat dan daerah. Dinas PUPR Kalsel menjalankan fungsi ini melalui pengaturan, pemberdayaan, dan pengawasan di wilayahnya,” ujar Yasin.

Ia menjelaskan, pelatihan serupa konsisten dilaksanakan sejak 2019 melalui dana APBD Provinsi, mendukung Gerakan Nasional Pelatihan Konstruksi (GNPK) Kementerian PUPR. Pelatihan ini berbasis sistem pelatihan nasional dengan tiga pilar: standar kompetensi kerja, pelatihan berbasis kompetensi, dan sertifikasi kompetensi, sesuai PP Nomor 31 Tahun 2006.

Yasin menambahkan, pelatihan ini juga menjawab tantangan penyediaan tenaga kerja konstruksi yang berdaya saing tinggi, etis, efektif, efisien, dan bertanggung jawab.

“Tahun 2025, Dinas PUPR Kalsel menargetkan pelatihan 375 tenaga kerja konstruksi berkualifikasi ahli, termasuk pelatihan ini. Diharapkan peserta aktif menggali pengetahuan agar SDM konstruksi kita semakin tangguh, andal, dan kompetitif,” terang Yasin.

Ia juga menegaskan pelatihan ini sejalan dengan misi Gubernur Kalsel 2025–2029 untuk mewujudkan pembangunan manusia unggul, berbudaya, dan berakhlak mulia, serta mendukung Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.

Dampak Pelatihan Terhadap Kualitas Infrastruktur

Kepala Bidang Bina Konstruksi Dinas PUPR Kalsel, Muhammad Mustajab, berharap pelatihan ini secara bertahap meningkatkan kualitas pelaksana dan pengelola pekerjaan konstruksi di daerah.

“Dengan pelatihan ini, kami ingin tenaga ahli kami memiliki kompetensi lebih baik, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas pembangunan infrastruktur. Ini mencakup efisiensi anggaran, ketepatan teknis, keamanan, dan keselamatan kerja bagi pekerja, masyarakat, serta lingkungan sekitar,” ujar Mustajab.

Ia berharap pelatihan serupa terus berlanjut dan ditingkatkan setiap tahun, dengan dukungan anggaran dan kebijakan berkelanjutan. Menurutnya, seiring meningkatnya intensitas pekerjaan konstruksi di Kalsel, kebutuhan SDM konstruksi profesional semakin mendesak.

“Kami berharap pelatihan seperti ini tidak berhenti. Dengan meningkatnya pembangunan di Kalsel, pelatihan dan penguatan SDM harus terus ditingkatkan agar kita bisa memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat serta mendorong kesejahteraan melalui infrastruktur berkualitas,” tutupnya.