Wakili Kalsel, Disbudporapar Banjar Laksanakan Gerakan Seniman Masuk Sekolah
Liputan24.Net – SMPN 1 Martapura jadi salah satu dari lima Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Banjar yang beruntung menerima program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2025.
Selain SMPN1 Martapura, program ini juga dilaksanakan di SMPN 1 Astambul (Sastra lisan Madihin), SMPN 1 Aranio (Seni Rupa), SMPN 1 Karang Intan (Drama), dan SMPN 1 Gambut (Musik Panting).
Di SMPN 1 Martapura, para siswa akan berfokus pada pelatihan seni tari hingga empat bulan ke depan, sampai mahir, yang dipandu oleh seniman tari, Samuel Rio Aldrianto.
GSMS merupakan program dari Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI dalam rangka pelestarian seni budaya di kalangan pelajar. Program ini dilaksanakan melalui Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Banjar.
“Kabupaten Banjar mewakili Kalsel yang melaksanakan program ini,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudporapar Banjar, Muhammad Syahid, usai membuka kegiatan GSMS di SMPN 1 Martapura.

Muhammad Syahid menyatakan, program seniman masuk sekolah ini bertujuan meningkatkan kualitas para siswa di bidang seni, dengan pelatihan dan bimbingan langsung dari seniman.
“Bukan mengecilkan peran guru seni, tapi bagaimanapun juga seniman adalah orang yang profesional di bidangnya,” ungkap Syahid.
Targetnya, kata Syahid, usai program ini dapat membawa para siswa sampai ke jenjang nasional melalui berbagai perlombaan sekolah. Terlebih SMPN 1 Martapura juga cukup banyak meraih prestasi di berbagai perlombaan seni.
Kepala Seksi (Kasi) Kesenian Bidang Kebudayaan Disbudporapar Banjar, Ina Wangsih, menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya jangka panjang pelestarian seni dan budaya daerah, dengan menargetkan para pelajar SMP.
“Di akhir kegiatan nantinya akan ada pementasan seni, sebagai hasil dari pelatihan selama empat bulan,” ungkap Ina Wangsih.
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP Disdik Banjar, Herlina, menyampaikan apresiasinya terhadap Disbudporapar atas keberhasilan membawa program nasional ini ke daerah. Menurutnya, program GSMS ini menjembatani siswa dengan seniman daerah.
“Program ini meningkatkan kompetensi siswa tidak hanya di akademik tapi juga membentuk karakter mereka bagaimana mencintai seni budaya daerah,” ujar Herlina.
Herlina menambahkan, kegiatan ini sangat positif karena mayoritas siswa berada pada fase yang labil, sehingga dapat mengarahkan mereka kepada hal-hal yang konstruktif.
Tinggalkan Balasan