Liputan24.Net – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Bidang Bina Marga akan mengkaji ulang desain trase jalan alternatif Banjarbaru-Batulicin. Langkah ini diambil menyikapi tingginya angka kecelakaan di sejumlah titik rawan.

Plt. Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kalsel, Robby Cahyadi, menjelaskan bahwa kaji ulang ini akan difokuskan pada segmen jalan yang memiliki potensi bahaya tinggi, terutama di wilayah Bunglai, Gunung Papua, dan Kelok 12.

“Kami dari PUPR Provinsi, khususnya Bidang Bina Marga, telah merancang dan melakukan kaji ulang terhadap trase jalan yang menghubungkan Banjarbaru dan Batulicin,” ujar Robby di Banjarbaru, Senin (11/8/2025).

Menurutnya, evaluasi teknis menunjukkan bahwa kondisi alinyemen horizontal dan vertikal di beberapa bagian jalan dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan.

“Posisi trase jalan di beberapa titik kurang aman. Secara teknis, baik dari sisi kelandaian maupun tikungan, perlu dilakukan modifikasi,” tambahnya.

Saat ini, PUPR Kalsel telah menyusun perencanaan teknis untuk perbaikan fisik. Namun, mereka masih menunggu persetujuan dari pengelola kawasan Tahura Sultan Adam, karena akses jalan tersebut melintasi wilayah konservasi.

“Kami sudah berkontrak untuk pelaksanaan fisiknya, namun masih menunggu keputusan dari Tahura Sultan Adam karena akses jalan melewati wilayah yang mereka kelola,” jelas Robby.

Sebagai langkah antisipatif, PUPR Kalsel mengimbau pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, terutama di titik rawan. Rambu peringatan dan imbauan keselamatan telah dipasang untuk dipatuhi oleh masyarakat.