Liputan24.Net – Kasus pencurian meteran air milik pelanggan PT Air Minum (PTAM) Intan Banjar di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar kian marak dan meresahkan. Sejak Agustus hingga Oktober 2025, tercatat sudah 104 unit meteran air milik pelanggan raib dicuri.

Humas PTAM Intan Banjar, Mahyuni, menyatakan bahwa aksi pencurian ini sangat merugikan perusahaan dan tentunya pelanggan.

“Pencurian ini terjadi pada siang dan malam hari, terutama saat rumah dalam keadaan sepi atau ditinggal penghuni,” ujar Mahyuni.

Menyikapi hal ini, PTAM Intan Banjar telah berkoordinasi dengan Polres Banjarbaru. “Pekan lalu kami sudah berkoordinasi, dan pihak Polres akan segera melakukan penyelidikan,” tambahnya.

Mahyuni mengimbau seluruh pelanggan meningkatkan kewaspadaan, terutama saat meninggalkan rumah. Ia menyarankan pelanggan mengamankan area meteran dengan mengunci pagar rumah.

Pihaknya juga memperingatkan pelanggan untuk waspada terhadap orang tak dikenal yang mengaku sebagai petugas PTAM Intan Banjar.

“Kami mengingatkan seluruh pelanggan agar selalu waspada. Jangan sampai tertipu oleh orang yang mengatasnamakan petugas tanpa pemberitahuan dan dokumen yang jelas,” tegasnya.

Mahyuni menjelaskan, petugas resmi PTAM Intan Banjar memiliki ciri-ciri lengkap, meliputi: Mengenakan seragam dengan logo resmi perusahaan dan dibekali Tanda Pengenal (ID Card) resmi perusahaan.

“Pelanggan diimbau untuk selalu memeriksa identitas petugas yang datang ke rumah sebelum memberikan akses,” katanya.

Ia juga menegaskan, PTAM Intan Banjar tidak pernah melakukan pencabutan atau penggantian meter air pada malam hari atau di luar jam kerja normal. “Jika ada yang mengaku petugas datang malam-malam atau tanpa dokumen resmi, sebaiknya segera laporkan,” tegas Mahyuni.

Masyarakat yang melihat aktivitas mencurigakan atau mengalami pencurian meter air dapat segera melapor melalui:

Call Center: 0511-4772-061

WA Center: 0852-8800-0111

“Kewaspadaan dan kerja sama masyarakat sangat penting agar fasilitas air minum kita tetap aman dan terjaga. Kami meminta masyarakat saling mengingatkan dan berkoordinasi dengan lingkungan sekitar,” tutup Mahyuni.