Rencanakan Stadion Berstandar Internasional, PUPR Kalsel Studi Tiru ke JIS di Jakarta
Liputan24.Net – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan kunjungan studi tiru ke Jakarta International Stadium (JIS) pada Rabu, 12 November 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Pemprov Kalsel untuk mematangkan konsep pengembangan kawasan olahraga terpadu berskala besar yang modern dan berstandar internasional di Banua.
Rombongan PUPR Kalsel dipimpin oleh Plt Kepala Bidang Cipta Karya, Ryan Tirta Nugraha, yang mewakili Plt Kadis PUPR Kalsel M. Yasin Toyib. Kunjungan ini turut melibatkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel Pebriadin Hapiz, Biro Umum, serta sejumlah pejabat terkait.
Mereka disambut langsung oleh Manager Operasional JIS Shinta dan Manager Teknik Pengelola JIS Cecep.
Pelajari Teknologi Unggulan dan Konsep Green Building
Dalam paparannya, Manager Operasional JIS Shinta menjelaskan bahwa JIS merupakan stadion berkapasitas 82.000 penonton yang dibangun di atas lahan 231.452 meter persegi. Proyek dengan investasi Rp4,546 triliun ini dilaksanakan melalui skema multiyears 2019–2021 dan dikelola oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda).
Rombongan PUPR Kalsel mendapatkan detail mengenai sejumlah teknologi unggulan JIS, meliputi:
- Retractable Roof: Atap yang dapat dibuka tutup, pertama di Indonesia.
- Rumput Hybrid: Kombinasi rumput alami dan sintetis.
- Sertifikasi Green Building Platinum: Menandakan konsep bangunan ramah lingkungan.
- Fasilitas Khusus: Royal lounge, sky view deck, media room, dan 52 unit corporate box.
JIS juga menjadi role model stadion yang ramah disabilitas dan kawasan yang terintegrasi dengan transportasi massal seperti BRT, KRL, dan rencana LRT fase 2A. Selain itu, kawasan ini dilengkapi area publik seperti jogging track, bicycle line, dan ruang interaksi masyarakat di sekitar Waduk Cincin.
Referensi Pengembangan Kawasan Olahraga Terpadu Kalsel
Plt Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel, Ryan Tirta Nugraha, menyampaikan apresiasi atas pengalaman berharga yang didapatkan.
“Banyak sekali pelajaran yang kami dapatkan, mulai dari tantangan pembangunan, sistem pembiayaan, kelengkapan sarana prasarana, konsep green building, hingga manajemen pengelolaan stadion modern,” ujar Ryan, Senin (17/11/2025).
Ryan menegaskan bahwa model integrasi stadion dengan sistem transportasi massal dan pengembangan kawasan ekonomi berbasis aktivitas olahraga menjadi referensi penting bagi Kalsel.
“Konsep seperti ini sangat relevan untuk diterapkan di Kalimantan Selatan, agar pembangunan fasilitas besar tidak hanya berfungsi sebagai tempat pertandingan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan publik, ekonomi kreatif, dan ruang interaksi masyarakat,” ungkapnya.
Ia menyebut, hasil studi tiru ke JIS akan menjadi bahan kajian perencanaan pembangunan infrastruktur olahraga yang mendukung penyelenggaraan event di Banua.
“Kami berharap pengalaman ini dapat menjadi pemicu untuk menghadirkan infrastruktur olahraga yang representatif, modern, dan membanggakan bagi Banua,” pungkasnya.






Tinggalkan Balasan