Liputan24.Net – Kelangkaan gas elpiji 3 kg atau yang dikenal dengan sebutan gas melon terjadi di Kota Banjarmasin dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, antrean panjang warga di pangkalan gas bersubsidi tak terhindarkan.

Pada Kamis (6/2/2025) siang, ratusan warga Kota Banjarmasin terlihat mengantre di pangkalan gas elpiji 3 kg di Jalan Veteran, Kelurahan Melayu, Kecamatan Banjarmasin Tengah. Antrean mengular karena gas bersubsidi mengalami kelangkaan dalam beberapa hari terakhir.

Meski sudah mengantre lama, banyak warga yang tidak kebagian gas melon karena stok yang tersedia di pangkalan terbatas. “Saya antre setengah jam ternyata tidak sempat kebagian,” kata Sari Murniati, warga Banjarmasin.

Menurut pemilik pangkalan, terbatasnya stok elpiji 3 kg ini diakibatkan oleh pengurangan pasokan dari Pertamina. Seharusnya, pangkalan ini mendapatkan kuota gas bersubsidi sebanyak 250 tabung, namun yang dipasok Pertamina hanya 200 tabung atau dikurangi 50 tabung.

“Alasannya karena bulan Februari 28 hari lalu dikurangi 4 hari libur, sehingga 24 hari saja. Jadi, kuota kontrak kita berkurang karena terpotong jumlah hari kerja,” kata Jayaloka Adi, pemilik pangkalan LPG 3 kg.

Kondisi ini diharapkan pihak pangkalan agar menjadi evaluasi dari pihak Pertamina karena berdampak langsung terhadap masyarakat.