Liputan24.Net – Dinas Pertanian Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, bersama PT Antang Gunung Meratus (AGM) memfasilitasi kelompok tani dan Yota Cafe dalam menghasilkan kopi premium khas Tapin bernama “Kopi Datu”.

Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang digagas oleh kedua pihak.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tapin, Triasmoro, menjelaskan bahwa Kopi Datu menggunakan biji kopi yang ditanam oleh petani di Desa Asam Randah, Kecamatan Hatungun.

“Produk ini dikemas secara premium agar siap bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya di Rantau, Kamis (6/2/2025).

Triasmoro menekankan bahwa sinergi antara perusahaan, kelompok tani, pengusaha cafe, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan pengembangan kopi lokal Tapin.

“Inovasi seperti ini sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing kopi Tapin di pasar nasional maupun internasional,” katanya.

Ia berharap Kopi Datu dapat semakin dikenal luas dan mampu menembus pasar global.

Sementara itu, Niken Wulandari, perwakilan tim TJSL PT AGM, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan meningkatkan nilai tambah produk lokal dan memperluas pangsa pasar.

“Kami ingin membantu petani menciptakan produk dalam kemasan premium agar dapat dipasarkan lebih luas, tidak hanya di mini market atau pasar lokal,” ujarnya.

Niken menambahkan bahwa dengan standar yang lebih baik, kopi asli Tapin memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi petani dan pelaku usaha lokal.

Ke depan, PT AGM tidak hanya berfokus pada pengembangan kopi, tetapi juga berencana mendukung berbagai produk khas Tapin lainnya sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal.