Liputan24.Net – Komisi II DPRD Kabupaten Banjar bersama Direktur Utama PTAM Intan Banjar, Syaiful Anwar, melakukan kunjungan lapangan ke Kecamatan Tatah Makmur pada Rabu (16/7/2025). Kunjungan ini menindaklanjuti laporan masyarakat terkait terhambatnya aliran air PDAM di beberapa desa.

Rombongan meninjau langsung kondisi di lapangan, termasuk belum tersedianya jaringan pipa PDAM di sejumlah wilayah. Akibatnya, warga terpaksa membeli air bersih dengan harga Rp5.000 per jeriken (30 liter).

Wakil Ketua Komisi II DPRD Banjar, Rahmat Saleh, menyampaikan harapan besar masyarakat agar masalah ini segera teratasi. “Ini harapan masyarakat kami yang sangat layak diperhatikan. Alhamdulillah, hasil kunjungan hari ini menunjukkan PTAM Intan Banjar siap menindaklanjuti dan berupaya memenuhi hajat hidup orang banyak,” ujar Rahmat.

Ia menambahkan, berdasarkan informasi dari PTAM Intan Banjar bahwa debit air menuju wilayah tersebut masih rendah sehingga lemah sering macet. Pihak PTAM sendiri sudah merencanakan pembangunan jaringan pipa dengan kapasitas debit air 450 liter per detik. Proyek ini diperkirakan menelan biaya hingga Rp35 miliar dan akan diajukan ke Bappenas untuk dukungan pembiayaan.

Sementara itu, Sekretaris Komisi II DPRD Banjar, H. Wahyudin, menjelaskan kronologi pemindahan pipa berdasarkan laporan warga. “Pipa rusak saat pengerjaan jembatan (pecah/putus) terkena alat, lalu diperbaiki. Posisinya berubah, dari semula di dasar sungai kini naik ke samping jembatan,” paparnya.

“Tentunya harapan masyarakat kepada kami adalah semoga air bisa sampai ke rumah-rumah warga, khususnya yang berada di seberang sungai,” pungkas H. Wahyudin, selaku wakil rakyat dari daerah pemilihan setempat.