347 Ribu Jadi Mualaf di Arab Saudi 5 Tahun Terakhir
Dionline24.News – Sebanyak 347.646 orang telah mualaf atau memeluk Islam selama lima tahun terakhir di negara Arab Saudi. Ini merujuk dari data Kementerian Urusan Islam, Dawa, dan Bimbingan Arab Saudi.
Laporan Kementerian menunjukkan peningkatan konversi yang konsisten, dengan 21.654 pada 2019, meningkat menjadi 163.319 pada tahun lalu. Seperti dikutip dari Ripublika yang melansir dari Saudi Gazette, Ahad (21/1/2024).
Pencapaian ini difasilitasi oleh 423 pengkhotbah asing Kementerian dan 457 perkumpulan Dawah yang tersebar di berbagai wilayah Kerajaan.
Inisiatif ini merupakan bagian penting dari komitmen Kementerian untuk memperkenalkan non-Muslim tentang Islam, mempromosikan prinsip-prinsip toleransinya, dan mengatasi kesalahpahaman tentang ajaran agama Islam.
Pemerintah Arab Saudi pada November 2023 lalu mengonfirmasi, lebih dari 56 ribu orang menjadi Mualaf sepanjang 2023. Jumlah mualaf laki-laki 41.609 orang dan mualaf perempuan 14.952 orang.
Arab Saudi adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad, tempat diturunkannya Al Quran dan tempat mulainya peradaban Islam. Menurutnya selama berabad-abad, Arab Saudi terus berkomitmen terhadap Islam dan Muslim.
Terbaru, bahkan dengan konstitusi negara yang menegaskan bahwa negara Arab Saudi harus memelihara aspirasi, solidaritas dan harmoni bangsa Arab dan Muslim serta memperkuat hubungan dengan negara sahabat.
Sementara itu, meningkatnya jumlah pemeluk agama Islam, tidak lepas dari upaya Kementerian Agama, Dakwah, dan Bimbingan. Tercatat bahwa metode mengundang mereka ke Islam bervariasi, termasuk kuliah, pidato bimbingan, pelajaran akademik, seminar, lokakarya, inisiatif, dan tur.
Upaya para pengkhutbah, yang berbicara bahasa yang berbeda, di bidang undangan Islam telah berhasil di berbagai bidang, termasuk perusahaan, rumah sakit, dan tempat berkumpulnya pekerja migran.
Sebagian besar Muslim di Arab Saudi adalah Sunni. Hanya sekitar 15 persen yang berafiliasi ke aliran Syiah. Para penganut Syiah ini tinggal di Syarqiyah (Provinsi Timur), dengan konsentrasi terbesar di Qatif, Al-Ahsa, dan Dammam, konsentrasi besar di Najran, di samping sebuah minoritas kecil di Madinah.
Sedangkan populasi non-Muslim di Arab Saudi kebanyakan adalah pekerja asing. Mereka berasal dari berbagai negara, ada India, Filipina, Nepal, Sri Lanka, dan Amerika Serikat.
Tinggalkan Balasan