Liputan24.Net — Laboratorium Bahan Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar In House Training Implementasi SNI ISO/IEC 17025:2017 di Banjarmasin.

Pelatihan selama dua hari, Kamis (11/9) hingga Jumat (12/9), ini merupakan langkah strategis untuk mengembalikan kepercayaan publik dan memperoleh kembali akreditasi yang sempat dicabut.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Seksi Kemitraan dan Pengendalian Mutu, Muchlidani, yang mewakili Plt. Kepala Laboratorium Bahan Konstruksi, Widhe Prima Duanda.

“Implementasi standar ini sangat penting, tidak hanya untuk akreditasi, tetapi juga agar hasil uji kita memiliki keabsahan dan diakui secara nasional maupun internasional,” ujar Muchlidani.

Langkah Revitalisasi Menuju Akreditasi Ulang

Pelatihan ini berfokus pada persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi, yang menjadi fondasi utama dalam proses asesmen akreditasi ulang.

Seluruh personel laboratorium, mulai dari bagian tata usaha hingga pengujian, diharapkan dapat mengikuti pelatihan secara aktif dan menerapkan prinsip manajemen mutu dalam pekerjaan sehari-hari.

Menurut Muchlidani, pelatihan ini diharapkan dapat membentuk budaya kerja yang bertanggung jawab dan berintegritas. “Ini langkah awal kita untuk membuktikan bahwa laboratorium ini layak diakui kembali secara resmi. Semua personel harus satu visi, karena akreditasi bukan hanya soal dokumen, tapi soal sistem yang hidup dalam kerja sehari-hari,” tegasnya.

Sementara itu, narasumber dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Hara Isidoro Simarmata, menekankan bahwa pelatihan ini menjadi syarat mutlak untuk menjadi laboratorium yang berintegritas.

“Pelatihan ini bukan hanya formalitas, tetapi bagian dari pembuktian bahwa kita siap mendapatkan kembali akreditasi,” kata Hara.

Pada akhir sesi, peserta akan mengikuti penyusunan dokumen teknis dan simulasi asesmen internal sebagai persiapan akhir menuju asesmen laboratorium yang dijadwalkan akhir bulan ini.