Dinkes Banjar Gelar Pelatihan Keamanan Pangan, Syarat Dapatkan SLHS SPPG
Liputan24.Net – Badan Gizi Nasional (BGN) Koordinator Wilayah (Korwil) Kabupaten Banjar bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar menggelar Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji dalam rangka penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Roditha Banjarbaru, Sabtu (18/10/2025).
Pelatihan diikuti oleh 244 peserta yang berasal dari sembilan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Kabupaten Banjar.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Banjar, H. Ikhwansyah. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini serta menekankan pentingnya peran strategis SPPG dalam mendukung pemenuhan gizi anak-anak sekolah.
“SPPG punya peran krusial dalam menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah. Tapi yang tak kalah penting, makanan itu juga harus aman dikonsumsi,” ujarnya.
Ia menegaskan, aspek keamanan pangan tidak dapat ditawar. Menurutnya, satu kasus keracunan saja bisa berdampak besar, merusak seluruh manfaat program gizi, dan mengikis kepercayaan masyarakat.
“Keberhasilan pelatihan ini bukan hanya saat kursus, tetapi ketika disiplin itu diterapkan setiap hari di tempat kerja. Kebersihan diri, peralatan masak, dan kualitas makanan adalah kunci utama,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan, agar seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, memahami materi yang mencakup identifikasi cemaran, penerapan sanitasi, serta teknik pengolahan makanan yang sesuai standar.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Nor Ipansyah menyampaikan, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mitigasi terhadap risiko keamanan pangan, terutama menyusul kasus keracunan makanan yang pernah terjadi sebelumnya.
“Kasus keracunan makanan yang pernah terjadi menjadi perhatian serius. Dengan pelatihan ini, kami harap kejadian serupa tidak terulang,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini telah disusun berdasarkan regulasi yang berlaku dan sesuai dengan standar nasional keamanan pangan. Dinkes juga akan terus melakukan pendampingan dan pengawasan rutin untuk memastikan penerapan standar higiene dan sanitasi tetap berjalan di lapangan.
Dalam proses pelatihan, peserta mengikuti pre-test dan post-test guna mengukur tingkat pemahaman. Hasil sementara menunjukkan, Mutiara Rahmi dari SPPG Sungai Sipai meraih skor tertinggi, yakni 91, dan menerima penghargaan langsung dari Pj Sekda. Sementara itu, peserta yang memperoleh nilai di bawah 75 dinyatakan tidak lulus dan belum dapat menerima sertifikat SLHS.
Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, serta para pakar di bidang kesehatan pangan.
Adapun pelatihan angkatan kedua dijadwalkan akan dilaksanakan pada 25 Oktober 2025, dengan peserta dari dapur SPPG lainnya di Kabupaten Banjar.
Tinggalkan Balasan