‘Dialektika di Ujung Joran’ Juara I Lomba Film Pendek Dispersip Kalsel
Dionline24.News – Film berjudul ‘Dialektika di Ujung Joran’ karya Dapur Budaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) berhasil menjadi juara pertama pada gelaran Lomba Film Pendek yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (30/5/2024) siang.
Juara kedua diraih PSB Tala dengan film berjudul ‘Pelita dari Panggung Seni Budaya’, dan juara ketiga karya Rezer Production dengan judul film ‘Aku dan Perpustakaan’.
Berikutnya juara harapan pertama diraih film berjudul ‘Rabu Kamis’ karya Mantita Studio, juara harapan kedua film berjudul ‘Calistung’ karya Kostkine Production, dan juara harapan ketiga diraih SSA Projek dengan judul ‘Buta Aksara’.
Sebelumnya 17 karya film pendek yang dikirim para peserta, bertema Perpustakaan dan Literasi. Setelah melalui proses penilaian ketat, akhirnya diumumkan karya film terbaik.
Kepala Dispersip Provinsi Kalsel, Nurliani Dardie menyerahkan langsung hadiah kepada para pemenang, di Gedung Teater Perpustakaan Palnam, Banjarmasin, Kamis (30/5/2024).
Perwakilan Dapur Budaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Aditya Rahmadiyadi mengaku senang berhasil menjadi juara pertama pada lomba film pendek tersebut.
Dia menjelaskan bahwa film Dialektika di Ujung Joran menceritakan tentang kehidupan masyarakat di Kalsel yang dikenal dengan gemar memancing dan juga mewarung.
“Kita ketahui bahwa banyak orang Kalsel ini yang suka memancing, juga mewarung. Yang warung sendiri sebagai salah satu pusat informasi bagi masyarakat di daerah. Kebudayaan ini yang lekat dengan masyarakat Kalsel dan kita mencoba mengangkatnya ke dalam film pendek,” kata Aditya.
Lebih jauh, melalui film garapannya tersebut pihaknya ingin menyampaikan bahwa digitalisasi dan literasi bisa dikombinasikan untuk meningkatkan gemar membaca masyarakat Banua.
“Memang kami berniat untuk mengangkat hal yang paling dekat, kami juga ingin menyampaikan bahwa digitalisasi dan literasi itu bukan saling bertabrakan tapi mereka saling membantu, artinya yang tua harus belajar, dan yang muda jangan lelah untuk membantu,” tukasnya.
Sementara, Kepala Dispersip Provinsi Kalsel Nurliani Dardie mengatakan lomba ini merupakan yang kedua kalinya sejak dibangunnya Gedung Teater Perpustakaan Palnam.
“Tujuan lomba ini untuk mempromosikan perpustakaan dan gemar membaca, dan juga meningkatkan kreativitas anak muda di bidang perfilman. Hal ini sejalan dengan perkembangan media audio visual yang sangat marak, sehingga kami pun memfasilitasinya,” kata Nurliani.
Lebih jauh Nurliani juga membuka pintu seluas-luasnya gedung teater Perpustakaan Palnam untuk dimanfaatkan secara maksimal oleh para pegiat literasi audio visual.
“Silahkan gunakan fasilitas ini untuk meningkatkan kreativitasnya, supaya karya mereka bisa meningkat lebih baik lagi,” tuntasnya.
Tinggalkan Balasan