Liputan24.Net – Seorang pejabat Pemprov Kalsel diduga melakukan pelecehan seksual terhadap tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit Kota Banjarbaru.

Korban berinisial IR (33) telah melaporkan kasus ini ke Polres Banjarbaru pada 18 Desember lalu. Terduga pelaku berinisial T (58) berdinas di BPSDM Kalsel.

Menurut suami korban, D (36), istrinya mengalami trauma berat setelah kejadian tersebut. Ia meminta pihak kepolisian memproses pelaku secara hukum karena tidak ada itikad baik dari pelaku.

“Polisi meminta kasus ini damai, tapi kami ingin mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya,” ujar D kepada media ini, Senin (13/1/2025).

Ia menjelaskan, bahwa pelaku adalah pasien fisioterapis. Saat korban menjalankan tugasnya melakuan terapi, saat itu lah pelaku berbuat pelecehan seksual.

“Kejadiannya sudah tiga kali. Yang terakhir tanggal 11 Desember, dan saat itu direkam istri saya supaya ada bukti,” ungkap D.

Ia melanjutkan, pada hari itu juga korban melaporkan kejadian ke dokter kepala instalasi. Kemudian 12 Desember melapor ke manajemen rumah sakit untuk meminta perlindungan hukum.

Selanjutnya, korban mendatangi Unit PPA di Dinas P3APMP2KB Banjarbaru pada 13 Desember. Di sana, korban meminta pendampingan hukum.

“Kami mau minta bantuan pendampingan hukum, namun jawabannya dari dinas anggarannya sudah habis karena sudah akhir tahun,” tutur D.

Lima hari berselang, 18 Desember, korban melaporkan ke Polres Banjarbaru didampingi dua orang dari PPA Dinas P3APMP2KB.

“Kami berharap dengan dilaporkannya ke polisi ada efek jera bagi pelaku, dan supaya tidak ada korban lain lagi,” harapnya.

Terpisah, Kasi Humas Polres Banjarbaru, Ipda Kardi Gunadi, mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.

“Kami sudah melakukan pemanggilan para saksi, korban, dan pelaku. Kasus ini masih diselidiki untuk memastikan ada tidaknya perbuatan tindak pidana kekerasan seksual,” ucap Ipda Kardi.